Tekanan Defisit Indonesia Buat Rupiah Loyo, Dolar Capai Rp15.970

Berita Trending Harian – Rupiah kembali tertekan pada hari Senin (20/5/2024), mencapai level terendah dalam 20 bulan terakhir. Dolar AS menguat terhadap rupiah, mencapai Rp15.970 per dolar AS, naik dari level penutupan Jumat (17/5/2024) di Rp15.890 per dolar AS.



Berita Terupdate

Penguatan dolar AS dipicu oleh beberapa faktor, termasuk

Defisit neraca perdagangan Indonesia yang terus melebar. Data terbaru menunjukkan bahwa defisit neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 mencapai USD2,64 miliar, lebih tinggi dari perkiraan USD2,4 miliar. Hal ini disebabkan oleh tingginya impor barang modal dan bahan baku, serta melemahnya ekspor non-migas.
Meningkatnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). BI menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada bulan April 2024 untuk memerangi inflasi. Kenaikan suku bunga ini membuat investasi di Indonesia menjadi kurang menarik, sehingga mendorong investor untuk menjual rupiah dan membeli dolar AS.
Ketidakpastian global. Ketegangan geopolitik dan kekhawatiran tentang resesi global membuat investor mencari aset yang aman, seperti dolar AS.
Pelemahan rupiah ini mengkhawatirkan banyak pihak, karena dapat meningkatkan biaya impor dan mendorong inflasi. Pemerintah dan Bank Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk menstabilkan rupiah, seperti intervensi di pasar valuta asing dan mendorong ekspor.

Dampak Pelemahan Rupiah

Meningkatkan biaya impor. Impor barang modal dan bahan baku menjadi lebih mahal, sehingga dapat menekan profitabilitas perusahaan dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Mendorong inflasi. Biaya produksi yang lebih tinggi dapat mendorong perusahaan untuk menaikkan harga barang dan jasa, sehingga meningkatkan inflasi.
Menurunkan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat menurun karena harga barang dan jasa menjadi lebih mahal.
Menciptakan ketidakpastian. Ketidakpastian nilai tukar rupiah dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Langkah-langkah Pemerintah dan Bank Indonesia

Intervensi di pasar valuta asing. Bank Indonesia membeli dan menjual rupiah di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Mendorong ekspor. Pemerintah memberikan berbagai insentif kepada eksportir untuk meningkatkan ekspor non-migas.
Meningkatkan suku bunga acuan. Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya untuk membuat investasi di Indonesia menjadi lebih menarik dan menarik kembali dana asing.
Diharapkan langkah-langkah ini dapat membantu menstabilkan rupiah dan mencegah dampak negatifnya terhadap ekonomi Indonesia.

Kesimpulan

Pelemahan rupiah merupakan masalah yang perlu ditangani dengan serius oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Dampak negatif pelemahan rupiah dapat diatasi dengan berbagai langkah, seperti intervensi di pasar valuta asing, mendorong ekspor, dan meningkatkan suku bunga acuan.