Simak 6 Fakta Tambang Grasberg, Termasuk Tambang Emas Terbesar di Dunia

Grasberg sendiri menjadi salah satu tambang emas terbesar di dunia. Grasberg merupakan tambang kedua setelah yang pertama berada  di Ertsberg. Penambanhan Grasberg terletak di dekat Puncak Jaya, Mimika,  Papua. Selama lebih dari setengah abad, PT Freeport Indonesia telah  melakukan penambangan terbuka disana.

1. Menjadi Tambang Terbesar di Dunia

Tambang Grasberg menjadi tambang terbesar di dunia yang memiliki  kapasitas 400 rinu metrik ton. Tambang ini satu-satunya tambang yang  diketahui memiliki cadangan tembaga terbesar kedua di dunia. Selain itu  juga Grasberg memiliki cadangan emas terbesar di dunia.

2. Dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI)

Grasberg merupakan tambang yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia yang  51% sahamnya adalah milik pemerintah lewat Mining Industry Indonesia  (MIND ID) dan 49% sisanya milik Freeport McMoran.

3. Menghasilkan Emas dan Tembaga yang Melimpah

Distrik mineral Grasberg yang mencakup tambang terbuka dan bawah  tanah. Terhitung Gasberg telah menghasilkan tembaga sebanyak 528 miliar  ons serta 53 juta ons (Moz) emas.

Termasuk lebih dari 432 miliar ons tembaga  dan juga 46 Moz emas dari lubang terbuka Grasberg terhitunh sejak tahun  1990 hingga 2019.

4. Tambang Terbuka Grasberg Berakhir dan Ditutup pada 2019

Tambang terbuka Grasberg telah berakhir sejak  2019 lalu. Hal ini dilakukan demi memelihara dan memonitor kestabilan  lereng. Meskipun tambang terbukanya ditutup, namun PT Freeport Indonesia  mendapat izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sampai tahun 2041,  mereka akan meneruskan penambangannya di area lokasi underground mine.

Tambang underground mine Freeport sendiri  berada sekitar 1.700 meter di bawah permukaan dataran tinggi Grasberg  yang tingginya 4.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan, jiak saat  ini tambang terbuka Grasberg memasuki fase transisi ke tambang  underground mine yang sudah telah dibangun sejak tahun 2015 lalu.

5. Grasberg Ditemukan Sejak Era Kolonialisme

Tambang Grasberg sudah ada sejak era kolonialisme. Berdasarkan  catatans sejarah, pada 1930-an para penjelajah Belanda telah menemukan  “ladang” tembaga di Jayawijaya, Papua.

Kemudian, di tahun 1973, barulah PT. Freeport  mulai melakukan aktivitas tambang di sana. Hal ini tidak bisa  dilepaskan dari suksesnya serdadu Indonesia yang telah menguasai Papua  pada 1996.

6. Grasberg Menyimpan Dampak Kerusakan Alam

Berdasarkan riset pada tahun 2003 melaporkan, jika sistem pembuangan  limbah tambang Gasberg yang kacau mengancam kondisi lingkungan di  sekitar kawasan tersebut. Setidaknya, Grasberg telah membuang 25 ribu  ton limbah per hari ke dalam aliran sungai dan membuang dua kali lipat  limbahnya ke lembah pegunungan.

Selain itu, imbah tambang terbesar itu juga  mencemari lebih dari 83 ribu hektare di lepas pantai dan lebih dari 35  ribu hektare di wilayah daratan. Baru pada tahun 1994, Freeport mulai  membuat manajemen limbah serta program daur ulang limbah tambang.

Akan tetapi, masalah tidak berhenti disini.  Kehidupan suku Amungme dan Komoro yang menetal di sekitar area tambang  masih terancam. Penduduk suku Amungme dan Komoro, terus-menerus  dirugikan, dipinggirkan, serta diabaikan. Kondisi ini berjalan selama  beberapa generasi. Sehingga aktivitas tambang telah menghilangkan  kebudayaan dan memecah suku-suku itu.

Demikian tadi ulasan mengenai fakta tambang  Grasberg, tambang emas terbesar di dunia yang berada di Puncak Jaya,  Mimika, Papua. Semoga menambah pengetahuan.